Observasi smp kartikatama metro
TUGAS KELOMPOK
OBSERVASI
JUDUL “OBSERVASI KURIKULUM
SMP KARTIKATAMA METRO”
Mata
Kuliah “Telaah Ekonomi SLTP”
Dosen
Pengampu:
Tiara Anggia Dewi, M.Pd.
Disusun Oleh :
Kelompok 3
NO
|
NAMA
|
NPM
|
1
|
Aisyah Ayu Hanifah
|
15210001
|
2
|
Andre Sofiana
|
15210004
|
3
|
Riski Kurniawati
|
15210024
|
4
|
Aita Septiani
|
15210025
|
5
|
Adelia Putri Rahayu
|
15210029
|
6
|
Eva Riska Yunita
|
15210032
|
7
|
Beni widi Pratama
|
13210074
|
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat
Allah SWT yang senantiasa melimpahkan Rahmat-Nya, sehingga Penulis dapat
menyelesaikan penyusunan tugas observasi. Sholawat serta salam Penulis haturkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW yang mana telah membawa masyarakat Jahiliyah
menuju Zaman Islamiyah yang sangat maju.
Dalam menyelesaikan tugas observasi ini
Penulis mendapat bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Maka dari itu,
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Ibu Tiara Anggia Dewi M.Pd, selaku dosen
pembimbing mata kuliah Telaah Ekonomi SLTP.
2.
Semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan tugas ini.
Akhirnya
Penulis Menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, Penulis berharap kepada seluruh pembaca untuk memberikan saran dan
kritik guna menyempurnakan tugas ini. Semoga laporan penilitian ini bermanfaat
bagi penulis dan bagi pembaca.
Metro,
oktober 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan merupakan
salah satu hal yang penting dalam kehidupan baik bagi individu ataupun negara
itu sendiri. Kemajuan dari sebuah negara juga dilihat dari faktor pendidikannya
bukan saja dari faktor ekonomi dan sosialnya. Oleh karena itu, pendidikan
sangat diperhatikan oleh pemerintah. Pemerintah menetapkan sebuah kurikulum
untuk menjadi panduan atau pedoman dalam pembelajaran dengan tujuan untuk
meningkatkan taraf belajar dan pengetahuan peserta didik.
Kurikulum
merupakan salah satu bagian penting terjadinya suatu proses pendidikan. Karena
suatu pendidikan tanpa adanya suatu kurikulum akan terlihat tidak teratur.
Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dan
sekaligus digunkan sebagai pedoamn dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada
berbagai jenis dan tingkat sekolah.
Kurikulum
haruslah dinamis dan terus berkembang untuk menyesuaikan berbagai perkembangan
yang terjadi pada masyrakat dunia dan haruslah menetapkan hasilnya sesuai
dengan yang diharapakan. Semua aspek pendidikan menjadi sorotan seluruh
masyarakat indonesia. Aspek pendidikan yang dimaksud adalah guru, kurikulum,
tujuan, dan metode, pemerintah sebagai penaggung jawab dan tentu saja sistem
yang memayungi kegiatan tersebut. Semua aspek tersebut bagaikan mata rantai
yang mana harus dibenahi terlebih dahulu.
Banyak
sekali kurikulum yang sudah pernah digunakan sebagai pedoman dalam pendidikan
di Indonesia mulai dari tahun 1947 sampai dengan tahun 2013. Kurikulum yang
sedang digunakan dalam pendidikan di Indonesia adalah KTSP 2006, dan kemudian
muncul kurikulum baru di tahun 2013 yang dikenal dengan K 13 atau kurikulum
nasional. Kurikulum yang masih banyak digunakan dalam pendidikan di Indonesia
adalah KTSP 2006 dan K 13.
Namun, di dalam pelaksanaanya banyak
hambatan yang dihadapi seperti keadaan sekolah dan yang lainnya. Jadi, di dalam
kegiatan observasi ini kami dapat mengetahui tentang berjalannya kurikulum yang
di gunakan dalam SMP Kartikatama Metro.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Kurikulum apa yang digunakan dalam SMP kartikatama
?
2.
Mengapa kurikulum K13 belum digunakan
dalam SMP kartika tama ?
3.
Apa bahan ajar/ buku yang digunakan guru
dalam kegiatan belajar mengajar ?
4.
Analisis mengenai bahan ajar yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran ?
5.
Apa saja metode dan media yang digunakan
dalam pembelajaran ?
6.
Bagaimana implementasi silabus dan RPP
dalam kegiatan pembelajaran ?
C.
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui kurikulum apa yang
digunakan dalam SMP Kartikatama.
2.
Untuk mengetahui alasan kurikulum K 13
belum digunakan dalam SMP Kartikatama.
3.
Untuk mengetahui bahan ajar/buku yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
4.
Untuk mengetahui perbandingan dari isi
bahan ajar yang digunakan dlam pembelajaran.
5.
Untuk mengetahui apa saja metode dan media
yang digunakan dalam pembelajaran.
6.
Untuk mengetahui bagaimana implementasi
ksilabus dan RPP dalam kegiatan pembelajaran.
D.
Manfaat
Penelitian
a. Manfaat
Teoritis
Memberikan
sumbangan keilmuwan mahasiswa terutama dalam hal yang berkaitan dengan
perkembagan serta pembangunan pedesaan.
b. Manfaat
Praktis
Memberikan
informasi atau pengetahuan tentang kehidupan masyarakat desa sidokerto kepada
kami dan berguna sebagai masuakan atau informasi terhadap pemerintah daerah
untuk membuat kebijakan atau peraturan daerah.
BAB II
TINJAUAN
TEORITIS
A.
Kurikulum
Kurikulum adalah semua pengalaman,
kegiatan, dan pengetahuan peserta didik di bawah bimbingan dan tanggung jawab
sekolah atau guru. Dengan demikian semua kegiatan yang dilakukan peserta didik
memberikan pengalaman belajar, yang selanjutnya akan menjadi nilai yang akan
dipraktikkan dalam kehidupan yang ebih luas di masyarakat.
1.
Kurikulum
KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2006
adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disuusn oleh,
dandilaksankan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara
yuridis di amanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu
pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan
dasar, dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006, serta Panduan
Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Satndar Nasional Pendidikan
(BSNP).
Salah satu perubahan yang menonjol
pada KTSP dengan kurikulum yang sebenarnya adalah KTSP yang bersifat
desentralistik. Artinya, segala tata aturan yang dicantumkan dalam kurikulum,
yang sebelumnya dirancang dan di tetapkan oleh pemerintah pusat, dalam KTSP
sebagian tata aturan dalam kurikulum diserahkan untuk dikembangkan dan
diputuskan oleh pihak di daerah atu di sekolah. Meski terdapat kebebasan untuk
melakukan pengembangan kurikulum harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Pendidikan Nasional (BSNP). Ketetapan
ini tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan, tingkat satuan pendidikan, struktur, dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender peendidikan, dan silabus.
Pelajaran, dan silabus.
KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor
24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan SI dan SKL. Standar isi adalah ruang lingkup
materi, dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan kompetensi
tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum
tingkat satuan pendidikan yang memuat :
a. Kerangka
dasar, dan struktur kurikulum.
b. Beban
belajar.
c. Kurikulum
yang dikembangkan satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan
pendidikan
d. Kalender
pendidiakn.
SKL digunakan sebagai pedoaman
penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidiknan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata
pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan
kualifikasi kemampuan lulusan yang telah disepakati.
Pemberlakuan KTSP,
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No. 24 Tahun 2006 Tentang pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh kepala
sekolah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata
lain, pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah,dalam arti tidak ada
intervensi dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional.
Penyusunan KTSP selain melibatkan guru, dan karyawan juga melibatkan komite
sekolah. Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusuna KTSP maka KTSP yang
disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi, dan kondisi
lingkungan, serta kebutuhan masyarakat.
2.
Kurikulum
2013
Kurikulum 2013 merupakan
penyempurnaan modivikasi dan pemuktahiran dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum
2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada
sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi
pada tanggal 15 juli 2013.
Kurikulum yang
berbasis karakter sangat diperlukan untuk mengarahkan peserta didik :
1. Manusia
berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah.
2. Manusia
terdidik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah yang Maha Esa, berahlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri.
3. Warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
B.
Hambatan
pelaksanaan K13
Di Indonesia banyak sekali
sekolah-sekolah yang belum menggunakan K13 dalam kegiatan pembelajarannya. Setiap sekolah mempunyai alasan tersendiri dalam
penggunaan kurikulum tersebut. Secara umum, alasan sekolah tidak menggunakan
kurikulum tersebut, adalah :
1. Pelaksanaan
K13 di Indonesia kurang matang dan maksimal krena tidak semua sekolah mampu
melaksanakan kurikulum ini.
2. Sarana
dan prasarana yang kurang memadai menjadi salah satu faktor kurang berjalnnya
kurikulum ini.
3. Masih
banyak tenaga pendidik yang tidak mengerti bagaimana pembelajran K13, untuk itu
perlunya pelatihan-pelatihan kepada guru untuk bisa menerapkan kurikulum baru
tersebut.
4. Penguasaan
teknologi dan informasi juga terbatas di setiap daerahnya sehingga masih banyak
sekolah-sekolah yang tidak menjalankan kurikulum ini.
C.
Bahan
Ajar atau Sumber Belajar
Bahan ajar adalah seperangkat materi/ substansi
pembelajaran(teaching material) yang disusun secara sistematis menampilkan
sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Fungsi bahan ajar meliputi:
1. Pedoman
bagi pengajar yang akan mengarahkan semua aktifitasnya dalam proses
pembelajaran.
2. Pedoman
bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktifitasnya dalam proses pembelajaran.
3. Alat
evaluasi pencapaian/ penguasaan hasil pembelajaran.
D.
Analisis
Bahan Ajar
Dalam melaksankan sebuah kegiatan
pembelajaran guru harus menentukan bahan ajar/buku yang akan dijadikan pedoman
dalam kegiatan belajar. Dengan
mempertimbangkan beberapa hal, yaitu
1. Kesesuaian
dengan SKL
2. Kesesuaian
dengan KD dan KI
3. Kecukupan
materi
4. Kedalaman
materi
5. Penilaian
siswa
E.
Metode
Dan Media
Model pembelajaran adalah menurut Joyce dan Weil
adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kutikulum
(rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pelajaran, dan
membimbing pelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran diartikan
sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar.
Metode secara harfiah adalah “cara”
dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu
kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan
konsep-konsep secara sistematis. Dalam dunia psikologi, metode berarti prosedur
sistematis (tata cara yang berurutan) ynag biasa digunakan untuk menyelididki
fenomena (gejala-gejala) kejiwaan seperti metode klinik, metode eksperimen, dan
sebagainya.
Menurut
hasan langgulung mendefinisikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai
tujuan pendidikan. Selanjutnya metode mengajar adalah cara yag berisi prosedur
baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khusuusnya kegiatan penyajian
materi pelajaran kepada sisiwa. Pada prinsipnya, tidak satupun metode megajar
yang dapat dipandang sempurna dan coock dengan semua pokok bahasan yang ada
dalam setiap bidang studi.
F.
Silabus
dan RPP
a. Pengertian
silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu
kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indicator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus
merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi
pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian kompetensi
untuk penilaian.
Prinsip pengembagan silabus, yaitu :
1. Ilmiah,
keseluruhan materi dan kegiatan yang menajdi muatan dalam silabus harus benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
2. Relevan,
merupakan cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spiritual peserta didik.
3. Sistematis,
merupakan komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
4. Konsisten,
merupakan adanya hubungan yang konsisten(ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indicator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan system
penilaian.
5. Memadai,
merupakan cakupan indicator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan system penilaian sukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Actual
dan kontekstual, merupakan cakupan indicator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar dan system penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel,
,merupakn keseluruhan komponen silabus dapar pengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi disekolah dan tuntutan
masyarakat.
8. Menyeluruh,
merupakan komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi(kognitif,
afektif, psikomotor).
Komponen-komponen
silabus, yaitu
1. Standar
kompetensi mata pelajaran adalah batas dan arah kemampuan yang harus dimiliki
dan dapat dilakukan oleh peserta diidk setelah mengikuti proses pembelajaran
suatu mata pelajaran tertentu.
2. Kompetensi
dasar adalah kemmapuan minimal pada tiap mata pelajran yang harus dicapai
siswa.
3. Hasil
belajar adalah kemmapuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian
pengalaman belajar dalam suatu kompetensi belajar.
4. Materi
pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari siwa sebagai, target
kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian
cerdasarkan indikator pencapaian belajar.
5. Indikator
hasil belajar adalah ciri penanda ketercapaian kompetensi dasar.
b. Pengertian
RPP
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran(RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan
persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapannya meliputi
persiapan mental, persiapan tertulis, situasi emosional yang ingin dibangun,
lingkungan belajar yang produktif, termasuk meyakinkan pembelajaran dengan
silabus mempunyai perbedaan, meskipun dalam hal tertentu mempunyai persamaan.
Tujuan dan fungsi RPP,
yaitu :
Tujuan RPP adalah:
a. Memepermudah
memperlancar dan meningakatkan hasil proses belajar mengajar.
b. Guru
akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program
pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana.
Sementara itu, fungsi rencana
pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar
mengajar(kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif
dan efisien. Dengan kata lain rencana pelaksanaan pembelajaran berperan sebagai
sekenario proses pembelajaran. Oleh karena itu, rencana pelaksanaan
pembelajaran hendaknya bersifat luwes(fleksibel) dan member kemungkinan bagi guru
untuk menyesuaikan dengan respon siswa dalam proses pembelajran yang
sesungguhnya.
Unsur- unsur yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan RPP, yaitu :
1. Mengacu
pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa, serta materi dan
submateri pembelajaran, pengalaman belajar yang telah dikemangkan dalam
silabus.
2. Menggunakan
berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang memberikan kecakapan hidup
(life skill) sesuai dengan permasalahandan lingkungan sehari-hari.
3. Menggunakan
metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa dengan pengalaman
langsung.
4. Penilaian
dengan system pengujian menyeluruh dan berkelanjutan didasarkan pada system
pengujian yang dikembangkan selaras dengan pengembangan silbus.
BAB III
METODOLOGI
A.Metode
Penelitian
a.Waktu
dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP kartikatama
jalan kapten P. Tendean, Margorejo Metro Selatan Kota Metro dengan mendatangi
seorang guru IPS kelas VIII yang akan di ambil datanya guna untuk keperluan
keabsahan data. Dalam penelitian ini kami menganalisis tentang kurikulum apa
yang digunakan dalam sekolah tersebut dan bahan ajar yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar disekolah tersebut. Waktu pelaksanaan observasi
lapangan ini pada hari kamis, 6 oktober 2016 pukul 10.00 WIB.
b.Jenis
Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif
yang biasanya disebut penelitian Taksonomik yaitu metode penelitian yang
bertujuan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai sutau fenomena atau
kenyataan sosial denagn jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan
dengan masalah dan unit yang di teliti.
Penelitian kualitatif ini adalah penelitian untuk
menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks
waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai
dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi,serta jenis data
yang dikumpulkan terutama data kualitatif.
c.Wawancara
atau interview
Interview yaitu pengumpulan data yang di lakukan dengan tanya jawab pada
yang bersangkutan tentang masalah yang akan di bahas untuk menjabarkan data
yang di perlukan atau percakapan dengan maksud untuk mengkontruksi mengenai
orang,kejadian,kegiatan,organisasi,motivasi,perasaan dan sebagainya, yang di
lakukan dengan dua pihak, yaitu pewancara yang mengajukan pertanyaan dengan
yang di wawancarai. Dalam hal ini peneliti menggunakan wawancara mendalam yaitu
suatu cara menguompulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka
dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang
di teliti.
d.Observasi
Observasi adalah suatu tehnik pengumpulan data dengan melalui suatu
pengamatan terhadap obyek yang di teliti. Dalam penelitian ini yang di gunakan
untuk pengambilan data adalah menggunakan tehnik observasi langsung , yaitu
peneliti secara langsung dengan ke tempat yang di inginkan dan mengamati apa
yang ada di tempat tersebut untuk mendapatkan data. Observasi dapt di lakukan
dengan menggunakan panca indera, yaitu
penglihatan,penciuman,pendengaran,peraba,dan pengecap. Peneliti dalam hal ini
sebagai orang asing yang berada di lingkunagn tertentu dan berperan netral
denagn sepengetahuan obyek penelitian.
e.Dokumentasi
Dokumentasi adalah proses yang di lakukan secara sistematis mulai dari
pengumpulan data yang menghasilkan kumpulan dokumen yang tujuannya adalah untuk
memperoleh dokumen yang di butuhkan berupa keterangan dan hal-hal yang
membuktikan adanya suatu kegiatan yang di dokumentasikan.
B.Sampel
Penelitian
Saya melakukan observasi di SMP kartika tama metro jalan kapten P.
Tendean, Margorejo Metro Selatan Kota Metro dengan sampel penelitian, yaitu ibu
Hermiyani Dwi Putriani yang menjabat sebagai guru IPS kelas VIII dan beberapa
orang siswi sekolah tersebut.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Kurikulum
SMP Kartikatama
Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi ,dan bahan
pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum yang digunakan dalam SMP Kartikatama
adalah kurikulum KTSP 2006. Sekolah tersebut masih menggunakan kurikulum KTSP
2006 untuk pedoman pelaksanaan kegiatan belajar mengajarnya. Jadi disini guru
masih menjadikan siswanya sebagai objek dalam kegiatan belajarnya. Siswa masih
monoton dibimbing oleh gurunya ”ujar ibu Hermiyani”. Menurut ibu Hermiyani
siswa di sekolah tersebut masih memerlukan bimbingan dalam belajar sehingga
kurikulum KTSP adalah kurikulum yang tepat digunakan dalam kegiatan belajarnya.
Dalam kegiatan pembelajarannya guru lebih aktif dan guru juga menilai siswa
lebih banyak memahami materi yang disampaikan.
Dalam melaksanakan pembelajaran guru akan
membuat RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ) yang beracuan pada Silabus. Penyusunan KTSP mengacu pada Standar
Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Disini guru akan melihat standar
isi meliputi ruang lingkup materi, beban belajar, dan kalender pendidikan dan
lain sebagainya.
Kalender pendidikan adalah pengaturan
waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran.
Kalender ajaran mencakup permulaan ajaran minggu efektif belajar, waktu belajar efektif dan hari libur. Jadi dalam
kegiatannya guru juga harus mengatur dan melihat kalender pendidikan yang di
sesuaikan dengan beban materi dan kegiatan siswa.
Standar kelulusan yang ditetapkan dalam
kegiatan pembelajaran di SMP Kartikatama adalah siswa harus mendapat nilai 78 (
tujuh puluh delapan) dalam setiap materi yang diajarkan. Jika siswa belum bisa
mencapai standar lulusan tersebut siswa dapat mengikuti Perbaikan atau
remedial.
B.
Alasan
K 13 Belum Digunakan Dalam SMP Kartikatama
Masih
banyak sekali sekolah-sekolah di Indonesia yang belum menggunakan K 13 dalam
kegiatan pembelajaran. Walaupun kurikulum tersebut sudah di anjurkan tetapi
dalam pelaksanaannya masih banyak sekali sekolah-sekolah di Indonesia yang
belum menggunakannya sebagai pedoman dalam kegiatan belajarnya di sekolah.
Sekolah yang tidak berada di pelosok saja masih belum menggunakan kurikulum
tersebut apalagi dengan sekolah-sekolah di Indonesia yang berada di pelosok
negeri ?
Masih banyak sekali hambatan-hambatan yang
di hadapi sekolah untuk melaksanaan kurikulum tersebut. Kurikulum tersebut
masih dianggap berat untuk dilakukan di dalama pelaksanaan pembelajaran.
Alasan kenapa SMP KARTIKATAMA masih belum
menggunakan K 13 dalam pelaksanaan pembelajarannya :
1.
Fasilitas di SMP KARTIKATAMA yang belum
memadai.
2.
Sekolah masih mempertimbangkan daya serap
siswa.
3.
Siswa masih monoton dengan bimbingan guru.
Namun,
jika pemerintah sudah mewajibkan setiap sekolah harus menggunakan kurikulum
tersebut maka mau tidak mau pihak sekolah harus mengikuti peraturan tersebut
karena penerapan K 13 tidak hanya asal-asalan tetapi harus melihat layak atau
tidak sekolah tersebut dan bagaimana daya serap siswa dalam pembelajaran “ujar Ibu Hermiyani”.
C.
Bahan
Ajar yang Digunakan di SMP kartikatama
Dalam pelaksanaan
pembelajarannya guru di SMP Kartikatama menggunakan buku paket ( Ilmu
Pengetahuan Sosial karya K. Wardiyatmoko dan Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu
Karya Sri Sudarmi dan Waluyo ).
Di sekolah tersebut tidak memberikan buku
paket tersebut kepada siswa. Hanya dalam waktu pembelajarannya saja siswa di
pinjami buku paket tersebut setelah pembelajaran selesai buku tersebut
dikembalikan lagi di perpustakaan. Sekolah tersebut tidak menggunakan LKS,
karena sekolah tersebut menimbang dari kemampuan daya beli siswa dan ekonomi
para orang tua siswa. Jika siswa tersebut ingin memiliki materi dalam satu
paket buku maka siswa tersebut diperbolehkan unutk memfotocopy buku tersebut.
LKS
biasanya berupa petunjuk, langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang
diperintahkan dalam lembar kerja kegiatan dan harus jelas kompetensi dasar yang
akan dicapainya. (depdiknas,2004;18). Trianti (2008:148) mendefinisikan bahwa
Lembar Keja Siswa adalah panduna yang digunakan untuk melakukan kegiatan
penyelidikan dan pemecahan masalah.
Dalam pembelajaran siswa selalu mencatat
materi yang disampaikan oleh guru. Jadi siswa juga bisa aktif dalam
pembelajaran, dilakukan tanya jawab, serta di berikan latihan atau tugas
sehingga siswa lebih bisa memahami maerti yang di sampaikan.
Dengan mengacu pada catatan siswa, siswa
tersebut bisa lebih memfokuskan pada pembelajaran yang sedang berjalan.
D.
Analisis
Mengenai Bahan Ajar Atau Buku Yang Digunakan Dalam Pembelajaran
Dalam melaksanakan sebuah kegiatan pembelajaran di kelas guru harus
memiliki pedoman dan panduan untuk melakukan sebuah pengajaran di kelas.
Panduan tersebut digunakan untuk memberikan materi yang sesuai dengan SK dan KD
demi terwujudnya tujuan pembelajran.
Banyak sekali literatur-literatur yang
dapat digunkan sebagai pedoman dalam aktivitas kegiatan pembelajaran.
Analisis kami mengenai bahan ajar yang
digunakan di SMP kartikatama dengan bahan ajar yang kami miliki :
Bahan
ajar atau buku yang digunakan di SMP kartikatama adalah Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS TERPADU) karya K. Wardiyatmoko.
Sedangkan buku yang kami miliki LKS dan buku IPS karya K.
Wardiyatmoko tetapi bukan buku yang
sama. Di dalam kedua buku ini terdapat kesamaan mengenai bagian-bagian materi
yang akan disampaikan.
Contoh
materi mengenai pasar :
a.
Buku panduan SMP Kartikatama
1.
Buku ips terpadu
a.
Pengertian pasar.
b.
Lingkungan atau daerah pasar.
c.
Kebaikan dan keburukan persaingan di pasar.
d.
Fungsi dan peranan pasar.
e.
Pasar berdasarkan jenisnya.
f.
Pasar berdasarkan bentuk/strukturnya.
g.
Pasar berdasarakan luasnya kegiatan
produksi.
h.
Pasar berdasarkan waktu.
2.
Galeri pengetahuan sosial terpadu
a.
Pengertian pasar.
b.
Fungsi pasar.
c.
Syarat-syarat pasar.
d.
Bentuk pasar menurut sifat/wujud barang
dan penyerahannya (pasar konkret dan pasar abstrak).
e.
Pasar menurut luas wilayah kegiatannya.
f.
Bentuk pasar karena organisasi pasar.
g.
Pasar menurut waktu penyelenggaraanya.
h.
Pasar menurut jenis barang yang
diperjualbelikan.
b.
Buku yang kami miliki
1.
LKS
a.
Pengertian pasar.
b.
Pasar ketersediaan barang yang
diperdagangkan (pasar konkret dan pasar abstrak).
c.
Pasar menurut luas distribusinya (pasar
setempat, pasar daerah, pasar nasional, dan pasar internasional).
d.
Pasar menurut waktu penyelenggaraan atau
pelaksanaan (pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan, dan pasar tahunan).
e.
Pasar menurut jumlah atau banyaknya
pembeli dan penjual (pasar monopoli, pasar monopsonni, pasar persaingan
monopolistik, dan pasar oligopoli).
f.
Peranan pasar.
g.
Fungsi pasar.
2.
Buku cetak ilmu pengetahuan sosial karya
K. Wardiyatmoko
a.
Pengertian pasar.
b.
Lingkungan atau daerah pasar.
c.
Kebaikan dan keburukan persaingan di
pasar.
d.
Fungsi dan peranan pasar.
e.
Pasar menurut jenisnya.
f.
Pasar menurut bentuk/strukturnya.
g.
Pasar menurut luasnya kegiatan distribusi.
h.
Pasar menurut waktu.
i.
Pasar menurut barang yang
diperjualbelikan.
Dari kedua buku yang digunakan di sekolah dengan
buku yang kami miliki mempunyai kesamaan dan sesuai dengan materi yang akan
disampaikan kepada siswa. Jadi, buku tersebut sudah
sesuai dengan kompetensi dasar yang sudah ditentukan dalam silabus.
Tetapi
sebenarnya bisa ditambahkan materi seperti faktor penyebab meluasnya pasar
sebagai kelengkapan materi tersebut, yaitu sebagai berikut :
1.
Meningkatnya permintaan barang/jasa.
2.
Menigkatnya sarana transportasi.
3.
Meningkatnya ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dapat memperlancar komunikasi.
4.
Terciptanya alat-alat pengawet barang
sehingga tidak cepat rusak.
Jadi guru dapat
mencari literatur-literatur lainnya yang lebih lengkap dalam menunjang kegiatan
pembelajaran.
E.
Metode
Dan Model Yang Digunakan Dalam Kegiatan Pembelajaran
Dalam proses
kegiatan belajarnya seorang guru biasanya menggunakan metode dan media sebagai
alat unutk memperlancar proses kegiatan belajar bagi siswanya. Itu dilakukan
agar siswa tidak bosan dengan kegiatan pembelajaran dan demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang sudah ditentukan.
Untuk itu dalam proses pembelajarannya
guru harus memilih metode dan media apa yang haraus digunkan dalam kegiatan
pembelajaran. Salah satu guru IPS di SMP kartika tama tersebut menggunakan
metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan simulasi. Sedangkan media
pembelajaran yang digunakannya tergantung materi yang akan disampaikan. Contoh,
saat materi yang akan disampaikan tentang pasar maka guru tersebut akan memakai
media berupa gambar-gamabar dan siswa akan mengembangkannya sendiri.
Kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam
pembelajarannya ini adalah ketergantungan. Jika siswa tersebut ingin belajar
maka ia tidak merasa sulit, ada kalanya siswa mempunyai rasa ingin tahu pasti
mereka akan bertanya kembali, keinginan ada atau tidaknya untuk selalu ingin
tahu itu merupakan kesulitan para siswa itu sendiri dalam proses pembelajaran.
Sedangkan kesulitan yang dihadapi guru
adalah ketika menghadapi siswa yang malas, jika ada anak yang malas pasti akan menganggu
siswa yang lain. Cara yang dilakukan guru tersebut adalah pendekatan seperti
bercanda jadi tidak dibawa emosi.
Model pembelajaran yang digunakan biasanya
guru memberikan sebuah games atau permainan kepada siswa sehingga siswa tidak
akan merasa tegang dengan materi pelajaran yang akan disampaiakan. Dengan
adanya games atau permainan ini dapat membangkitkan siswa dalam belajar.
Biasanya juga guru tidak akan selalu monoton dengan siswa dan pembelajarannya
tetapi guru bisa melakukan lelucon sehingga siswa keadaan kelas tidak kaku
tetapi tetap kondusif.
F.
Implementasi Silabus Dan RPP Dalam Kegiatan Pembelajaran
Didalam sebuah pembelajaran
guru harus bisa mengembangkan segala hal yang berhubungan dengan kegiatan
pembelajaran seperti materi pembelajaran, media pembelajaran, metode
pembelajaran serta pengembangan Silabus dan RPP itu sendiri. Jadi dalam
penyusunan kerangka pembelajaran harus memperhatikan aspek-aspek yang terdapat
dalam Silabus, dari silabus tersebut guru dapat menyusun sebuah Rancana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sebagai acuan kegiatan pembelajaran.
Dalam
kegiatannya materi yang disampaikan harus sesuai dengan Silabus. Dari wawancara
yang kami lakukan diterangkan bahwa silabus merupakan panduan dari pembuatan
RPP, disamping itu guru juga harus bisa mengatur jadwal pelajaran. Oleh karena
itu, setiap guru mempunyai kalender pendidikan sebagai panduan waktu kegitan
pembelajaran mereka.
Menurut
kelompok kami Silabus dan RPP yang dibuat sudah sesuai dan implementasinya juga
sudah digunakan dalam pembelajaran di kelas walaupun belum maksimal.
Untuk kompetensi dasar mengenai bentuk pasar dalam
kegiatan ekonomi masyarakat mempunyai 5 (lima) indikator pembelajaran yang bisa
diselesaikan dalam dua kali pertemuan. Namun, yang tidak sesuai dalam RPP ini
seharusnya di dalam langkah-langkah kegiatannya harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Seharusnya
pertemuan 1 :
1.
Pengertia pasar
2.
Fungsi dan peranan pasar bagi masyarakat
3.
Syarat-syarat terjadinya pasar
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari
hasil observasi yang saya lakukan dapat di simpulkan bahwa di SMP Kartikatama jalan kapten P. Tendean,
Margorejo Metro Selatan Kota Metro, masih belum bisa menggunakan Kurikulum K 13.
Jadi dalam kegiatan pembelajarannya masih menggunakan kurikulum KTSP yang dalam
pembelajarannya berpusat pada guru atau teacher center dan siswa masih berperan
sebagai subyek belajar.
Menurut
kelompok kami SMP Kartikama sudah bisa menerapkan kurikulum KTSP dengan baik
yang sesuai dengan ketentuannya.
B.
Saran
Pendidikan
sangatlah penting bagi kehidupan. Oleh karena itu perlunya meningkatkan mutu pendidikan di
berbagai sekolah di Indonesia, dalam melakukan mutu tersebut diperlukan
dukungan dari aparat pemerintah, guru, dan masyarakat agar tercapai tujuan
pendidikan nasional. Pemerintah harus lebih memperhatikan fasilitas dan mutu
tenaga pendidik agar bisa meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http:snwulandari.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-silabus-dan-rpp.html?=1
http://ansarbinbanrani.blogspot.com/2016/02/model-dan-metode
-mengajar.html?m=1
LAMPIRAN
1. Foto bersama dengan ibu Hermiyani
selaku guru IPS kelas VIII
2. Wawancara bersama ibu hermiyani
3. Bahan ajar yang digunakan
4. Silabus dan RPP
5. Video
6. Kegiatan Pembelajaran
Komentar
Posting Komentar