laporan observasi ekonomi pedesaan
TUGAS INDIVIDU
EKONOMI PEDESAAN
JUDUL “OBSERVASI DESA SIDOKERTO”
Mata
Kuliah “Ekonomi Pedesaan”
Dosen
Pengampu:
Tiara Anggia Dewi, M.Pd.
Oleh:
Riski Kurniawati
15210024
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan Rahmat-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas
observasi. Sholawat serta salam Penulis haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW
yang mana telah membawa masyarakat Jahiliyah menuju Zaman Islamiyah yang sangat
maju.
Dalam menyelesaikan tugas observasi ini Penulis mendapat bantuan dan
masukan dari berbagai pihak. Maka dari itu, Penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1.
Ibu Tiara Anggia Dewi M.Pd, selaku dosen
pembimbing mata kuliah Ekonomi Pedesaan.
2.
Semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan tugas ini.
Akhirnya Penulis
Menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
Penulis berharap kepada seluruh pembaca untuk memberikan saran dan kritik guna
menyempurnakan tugas ini. Semoga laporan penilitian ini bermanfaat bagi penulis
dan bagi pembaca.
Metro, 7 Mei 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sebuah desa mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda dari desa yang satu dengan desa lainnya. Setiap desa mempunyai
adat istiadat tersendiri,jumlah penduduk yang berbeda,dan mata pencaharian yang
berbeda serta tingkat pendidikan yang berbeda pula.
Biasanya sebuah desa rata-rata wilayahnya masih
sangat asri dan belum sepenuhnya berkembang. Sebuah desa dicirikan dengan
masyarakatnya yang sangat sederhana dan tradisional. Masyarakatnya kurang
memahami dengan adanya perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi),
sehingga kurang terlatih dalam mengembangkan sumber daya alam maupun manusia di
dalamnya.
Masyarakat desa cenderung masih kental akan gotong
royong dan kekeluargaannya, serta masih memegang erat tradisi. Berbeda sekali
dengan masyarakat kota yang meninggalkan gotong royong dan tergantikan oleh
individualisme masing-masing.
Ada masyarakat yang bisa meredam perubahan
berjalan lambat dan berlangsung pada ruang yang terbatas. Fenomena ini bisa
terjadi pada masyarakat yang memilih kearifan lokal (local genius) sehingga
cukup resisten terhadap arus perubahan. Pada sisi lain, ada masyarakat yang
bersifat terbuka dan memiliki pertahanan budaya yang longgar, yang
mengakibatkan mereka menerima perubahan seolah-olah tanpa antisipasi dan
seleksi. Di lingkungan masyarakat desa Sidokerto, pola kehidupan mereka adalah
bercocok tanam di ladang dan sawah. Di samping itu, mereka juga bergangantung
pada hasil pertanian. Hal ini menandakan bahwa mereka banyak menguasai alam
persawahan.
Di dalam sebuah desa pasti terdapat pembangunan
desa yang merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup dan
kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa seperti
pembangunan infrasturktur desa, dan sarana serta prasarana di desa. Misalnya jalan,jembatan,layanan
kesehatan desa (PUSKESDES).
Dalam observasi ini saya dapat melihat pembangunan serta perkembangan Desa
Sidokerto serta masyarakatnya.
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi fisik wilayah desa sidokerto
?
2. Bagaimana pendidikan
masyarakat desa sidokerto ?
3. Bagaimana pembangunan
yang ada dalam desa sidokerto ?
4. Apa kendala yang di
hadapi dalam pembangunan desa sidokerto ?
5. Apa solusi yang di berikan dalam menghadapi
kendala pembangunan desa sidokerto ?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini
adalah
a. Untuk mengetahui
kondisi fisik wilayah desa sidokerto ?
b .Ingin mengetahui
pendidikan masyarakat desa sidokerto ?
c. Untuk mengetahui
pembangunan yangada dalam desa sidokerto ?
d. Ingin mengetahui kendala apa yang di hadapi
dalam pembangunan desa ?
e. Ingin mengetahui solusi apa yang di berikan
dalam mengahadapi kendala pembangunan desa sidokerto ?
D.Manfaat Penelitian
a.
Manfaat Teoritis
Memberikan
sumbangan keilmuwan mahasiswa terutama dalam hal yang berkaitan dengan
perkembagan serta pembangunan pedesaan.
b.
Manfaat Praktis
Memberikan
informasi atau pengetahuan tentang kehidupan masyarakat desa sidokerto kepada
kami dan berguna sebagai masuakan atau informasi terhadap pemerintah daerah
untuk membuat kebijakan atau peraturan daerah.
BAB II
TINJAUAN
TEORITIS
A.Pengertian Desa
Desa adalah suatu perwujudan geografis, yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur fisigrafis,sosial,politik dan budaya dan memiliki
hubungan timbal balik dengan daerah lain.
Pengertian desa menurut para ahli :
1. Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang di akui dan di hormati
dalam sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia.
2. Kartohadikusumo, desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat
tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.
3. Bambang utoyo, desa adalah tempat sebagian besar penduduk yang bermata
pencaharian di bidang pertanian dan menghasilkan bahan makanan.
4. William ogburn dan M.f.nimkoff, desa merupakan keseluruhan organisasi
kehidupan sosial di dalam daerah taerbatas.
5. S.D.Misra, desa adalah suatu kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah
pertanian dengan batas-batas tertentu yang luasnya antara 50-1.000 hektare.
6. Menurut UU No.6 Tahun 2016, desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat,hak,asal usul,dan atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Menurut UU No. 22 Tahun 1999 desa
adalah kesatuan masyrakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan, masyarakat setempat bedasarkan asal usul dan adat
istiadat setempat yang di akui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di
daerah kabupaten.
8. Saniyati nurmuharimah, desa merupakan wilayah yang dihuni oleh
masyarakat yang memiliki sistem pemerintahn sendiri.
Dalam kehidupan
sehari-hari desa sering di istilahkan dengan kampung, yaitu suatu daerah yang
letaknya jauh dari keramaian kota,yang di huni sekelompok masyarakat di mana
sebagian besar mata pencahariannya sebagai petani. Sedangkan secara
administratif desa adalah yang terdiri dari satu atau lebih dusun di gabungkan
hingga menjadi suatu daeraha yang berdiri sendiri (otonom).
Penduduk adalah orang-orang yang beradaa di dalam suatu
wilayah yang terikat oleh atura-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi
satu sama lain secara terus menerus atau kontinu. Dalam sosiologi, penduduk
adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang menempati suatu daerah. Menurut
R.Linton seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap
kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka
ini dapat mengorganisasikan dirinya berfikir tentang dirinya dalam satu
kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
Ciri-ciri masyarakat desa :
1.
Di dalam
masyarakat pedesaan di antranya warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam
dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas
wilayahnya.
2.
Sistem
kehidupan umunya berkelompok dengan dasar kekluargaan.
3.
Sebagian
besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
4.
Masyarakat
tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama adat istiadat dan
sebagainya.
5.
Sistem gotong
royong pembagian kerja tidak berdasarkan keahlian.
6.
Cara bertani
sangat tradisional dan tidak efisien karena belum mengenal mekanisasi dalam
pertanian.
7.
Golongan
orang tua dalam masyarakat pedesaan memegang peranan penting.
Jadi, masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang mendiami suatu
wilayah tertentu yang penghuninya mempunyai hubungan erat dan mempunyai
perasaan yang sama terhadap adat kebiasaan yang ada,serta rasa kekeluargaannya
(gotong royong).
Menurut Bintarto, dalam bukunya suatu pengantar Geografis desa, 1997, di
jelaskan unsur-unsur desa :
a.
Daerah, dalam
arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak, serta penggunannya.
b.
Penduduk,
meliputi jumlah,pertambahn,kepadatan penduduk desa setepat.
c.
Tata
kehidupan, tat pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa.
Masyarakat desa memiliki cara berusaha
(dalam hal ekonomi), yaitu agraris pada umunya, dan sangat dipengaruhi
oleh keadaan alam,seperti iklim,kekayaan alam,sedangkan pekerjaan yang bukan
agraris bersifat sambilan.
B. Pembangunan Desa
Pembangunan desa adalah seluruh rangkaian usaha
yang dilakukan di lingkungan desa yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat desa, serta memperkuat kesejahteraan masyarakat dengan rencana yang
di buat atas dasar musyawarah di kalangan masyarakat desa. Pembangunan desa merupakan bagian dari pemabangunan nasional dan
pembangunan desa memiliki arti dan peranan penting dalam mencapai tujuan
nasional,karena desa beserta masyarakatnya merupakan basis dan ekonomi,politik,sosial
budaya,dan pertahanan keamanan.
Pengertian pembangunan desa menurut para ahli :
1.
Menurut
Kartakasmita (2001:66) mengatakan bahwa hakekat pembangunan desa adalah manusia
itu sendiri yang merupakan titik pusat dari segala upaya pembangunan dan yang akan
di bangun adalah kemapuan dan kekuatannya sebgai pelaksana dan penggerak
pembangunan.
2.
Suparno
(2001: 46), menegaskan bahwa pembangunan desa dilakukan dalam rangka imbang
yang sewajarnya antara pemerintah dan masyarakat.Kewajiban pemerintah adalah
menyediakan prasarana-prasarana sedangkan selebihnya di snadarkan kepada
masyarakat itu sendiri. Prose pembangunan desa merupakan mekanisme dari
keinginan masyarakat yang dipadukan dengan masyarakat.
3.
Tjokromijoo
(1990), pembangunan desa adalah pembangunan masyarakat pada unit pemerintah
terendah yang harus di lakuakn dan di bina terus-menerus,sistematis,dan terarah
sebagian penting dalam usaha pembangunan negara sebagai usaha yang menyeluruh.
4.
Menurut SK
Menteri Dalam Negeri No. 4 Tahun 1969 menegaskan bahwa pembangunan desa adalah
“Usaha bersama dari masyarakat desa pada unit pemerintahan terendah harus
dilaksanakan dan dibina terus-menerus, sistematis dan terarah sebagai bagian
penting dalam usaha pembagunan negara sebagai usaha yang menyeluruh
(Baratha,1980:70).
Berdasarkan tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkan potensi yang
dimilikinya,desa dapat di klasifikasikan :
a.
Desa Swadaya
Desa swadaya adalah suatu wilayah pedesaan yang
hampir seluruh masyarakatnyamampu memenuhi kebutuhannya dengan cara mengadakan
sendiri.
Ciri-ciri desa swadaya :
1.
Daerahnya
terisolir dengan daerah lainnya.
2.
Penduduknya
jarang.
3.
Mata
pencaharian homogen yang bersifat agraris.
4.
Bersifat
tertutup.
5.
Masyarakatnya
memegang teguh adat.
6.
Teknologi
masih rendah.
7.
Saraa dan
prasarana sangat kurang.
8.
Hubungan
antar manusia sangat erat.
9.
Pengawasan
sosial di lakukan oleh keluarga.
b.
Desa Swakarya
Desa swakarya adalah desa yang sudah bisa memenuhi
kebutuhannyasediri, kelebihan produksi sudah mulai di jual ke daerah-daerah
lainnya.
Ciri-ciri desa swakarya :
1.
Adanya
pengaruh luar sehingga mengakibatkan perubahan pola pikir.
2.
Masyarakat
sudah mulai terlepas dari adat.
3.
Produktivitas
mulai meningkat.
4.
Sarana dan
prasarana mulai meningkat.
5.
Adanya
pengaruh luar yang mengakibatkan perubahan cara berpikir.
c.
Desa
Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang lebih maju dan
mampu mengembangkan semua potensi yang ada secara optimal.
Ciri-ciri desa swasembada :
1.
Hubungan
manusia bersifat rasional.
2.
Mata
pencaharian homogen.
3.
Teknologi dan
pendidikan tinggi.
4.
Produktivitas
tinggi.
5.
Terlepas dari
adat.
6.
Sarana dan
prasarana lengkap dan modern.
Dapat disimpulakan bahwa pembangunan desa di laksanakan dalam rangka
pembangunan desa indonesia seluruhnya, karenapembangunan desa mencakup bagian
faktor dan program yang saling berkaitan yang di lakukan oleh masyarakat dengan
bantuan dan bimbingan pemerintah.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka pembangunan desa dapat dilihat dari
berbagai segi yaitu sebagian proses,dengan suatu metode dan suatu gerakan.
a.
Sebagai suatu
proses adalah memperhatikan jalannya proses perubahan yang berlangsung dari
cara hidup yang lebih maju atau modern. Sebagai suatu proses maka pembangunan
desa lebih menekankan pada aspek perubahan, baik yang menyangkut segi sosial,
maupun dari segi psikologis.
b.
Sebagai suatu
metode, yaitu suatu metode yang mengusahakan agar rakyat mempunyai kemampuan
yang mereka miliki. Pembangunan desa juga merupakan metode untuk mencapai
pemerataan pembangunan desa dan hasil-hasilnya dalam rangka mewujudkan yang
adil dan makmur berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.
c.
Sebagai suatu
program adalah berusah meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat
pedesaaan baik lahir maupun batin dalam perhatian ditujukan pada kegiatan di
bidang-bidang tertentu seperti pendidikan,kesehatan,pertanian,industri rumah
tangga,koperasi,perbaikan kampung halaman dan lain sebagainya.
d.
Sebagai suatu
gerakan karena pada hakekatnya semua gerakan atau usaha kegiatan pembangunan di
arahkan ke desa-desa. Sebagai suatu gerakan dimana pembangunan desa mengusahakan
mewujudkan masyarakat sesuai dengan cita-cita nasional bangsa indonesia yaitu
mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila Undang-Undang Dasar
1945.
Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pembangunan
desa perlu adanya koordinasi dari pemerinth pusat maupun daerah serta desa
sebagai tempat pelaksanaan pembangunan agar seluruh program kegiatan tersebut
saling menunjang dan terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana, sehingga
dapat berdaya guna dan berhasil guna.
Sumber-sumber pembiayaan pembangunan desa antara
lain :
a.
Dana yang di
peroleh dari swadaya masyarakat yang berupa iuaran atau sembangan-sumbangan
dari warga desa sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Semua dana yang di peroleh merupakan pendapatan
desa.
b.
Dana yang di
peroleh dari bantuan pemerintah, berupa :
1.
Bantuan dari
pemerintah pusat.
2.
Bantuan dari
pemerintah daerah, baik dari pemerintah provinsi maupun dari daerah kabupaten.
c.
Dana yang di
peroleh dari bantuan dan usaha-usaha lain yang sah dalam arti bahwa dana yang
di peroleh antara lain dari pengusaha-pengusaha yang ada dan juga perorangan
yang mendukung pelaksanaan pembangunan desa.
C. Kendala Yang di Hadapi Dalam
Pembangunan Desa
Berbagai hambatan yang merupaka problem paling
mendasar bagi pemerintah desa dalm melaksankan pembangunanya disamping Sumber
Daya Manusia (SDM), Satu hambatan yang paling rumit di pecahkan adalah masalah
biaya atau dana sebagai sumber biaya pembanguna.
Persolannya adalah untuk dapat melaksanakan pembangunan, maka desa harus
cukup modal. Namun demikian perlu di upayakan pemenuhannyayaitu salah satunya
adalah dengan jalan memanfaatkan seoptimal mungkin segala potensi desa,
disamping adanya bantuan dari pemerintah baik tingkat pusat maupun dari daerah
setempat sebagai wujud tanggung jawab bersama atas keberhasilan pembangunan
desa.
Maka dengan demikian agar
pelakasanaan pembangunan desa dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dengan
baik disamping adanya bantuan dari pemerintah, maka peran serta masyarakat
dalam mengupayakan sumber dana dari pendapatan desa perlu di tingkatkan secara
optomal.
Untuk dapat melaksankan pembangunan desa secara berdaya guna dan berhasil
guna, maka sumber-sumber pendapatan perlu di upayakan pemenuhannya dalm arti
perlu di gali,dikelola,dan dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga hal tersebut
dapat mendukung pelaksanaan pembangunan desa dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan tarap hidup masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diadakan koordinasi terhadap
pembangunan masyarakat pedesaan agar rencana dan pelaksanaan pemabngunan lebih
mantap dan terkoordinir sehingga sasaran pembangunan yang di harapkan dapat
dicapai. Demikian juga hasil dari pembangunan tersebut dapat di nikmati secara
adil dan merata oleh masyarakat, bangsa, dan negara.
Disamping dengan jalannya tersebut di atas, agar pembangunan dapat mencapai
hasil yang baik perlu juga adanya peningkatan kreativitas aparatur pemerintah
desa dalam melaksanakan pembangunan desa dalam melksanakan segala sumber dana
yang di peruntukkan bagi pembangunan desa secara efektif dan efisien serta di
usahakan adanya meningkatkan prakarasa swadaya dan partisipasi masyarakat desa
sebagai pendukung dan pelaksana pemabngunan desa.
Di dalam mengupayakan pelaksanaan identifikasi sumber-sumber pendapatan
desa sudah tentu ada berbagai hambatan
seprti kurangnya tenaga –tenaga penyuluh untuk memberikan bimbingan ,pengarahan
kepada masyarakat,kurangnya kreatifitas aparat desa serta terbatasnya kemampuan
sumber daya alam.
Hambatan yang paling pokok adalah kurangnya pengetahuan atau pengertian
masyarakat tentang arti dan manfaat
sumber-sumber pendapatan tersebut Serta banyak sumber daya manusia da sumber
daya alam yang belum di manfaatkan secara maksimal dan selalu mengarapkan
bantuan dan pemberian dari pemerintah tingkat atas.
Masalah yang di hadapi dalam pembangunan desa khususnya dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat pedesaan :
1. Masih kurang berkembangnya kehidupan masyarakat pedesaan karena
terbatasnya akses masyarakat pedesaan, terutama kaum perempuan, ke sumber daya
produktif,seperti lahan,permodalan,infrastruktur,dan teknologi serta akses
terhadap pelayanan publik dan pasar.
2. Masih terbatasnya pelayanan prasarana dan saran permukiman
pedesaan,seperti air minum,sanitasi,persampahan,dan prasarana lingkungan lain.
3. Masih terbatasnya kapasitas kelembagaan pemerintah di ringkat lokal dan
kelembagaan sosial ekonomi untuk mendukung peningkatan sumber daya pembangunan
pedesaan.
4. Masih kurangya keterkaitan antara kegiatan ekonomi perkotaan dan
pedesaan yang mengakibatkan makin meningkatnya kesenjangan pelayanan dan
infrastruktur antarwilayah.
Permasalahan yang di hadapi dalam pembangunan desa umumnya, yaitu :
1.Masalah sosial budaya
a.Rendahnya tingkat pendidikan
Sarana pendidikan masyarakat di desa cenderung
rendah. Hal ini disebabkan karena masyarakat belum mengetahui seberapa
pentingnya pendidikan untuk dirinya. Apabila setelah menyelesaikan pendidikan
SMA atau lebiih buruk hanya sampai SD saja orangtua akan menikahkan
anak-anaknya sehingga masa depan generasi penerus bangsa menjadi terputus dan
hal ini menyebabkan mereka hanya bergelut pada lingkar kemiskinan karena
minimnya pendidikan.Rendahnya pendidikan ini juga menjaadi akar permasalahan
bahwa kurangnya inisiatif masyarakat dalam menghadapi masalah-masalah dalam
kehidupan mereka. Mereka hanya memikirkan bagaimana caranya agar tetap hidup
tanpa memikirkan bagaimana nasib generasi penerus bangsa di masa yang akan
mendatang. Karena minimnya pendidikan masyarakat hal ini menyebabkan dari seluruh
penduduk desa hampir 95% penduduk bermata pencaharian sebagai petani.
b.Minimnya sarana dan prasarana di pedesaan.
Salah satu penyebab daerah
pedesaan masih terisolasinatau tertinggal adalah masih minimnya prasarana dan sarana
transportasi yang membuka akses daerah pedesaan dengan daerah lainnya. Kondisi
sarana dan prasarana transportasi yang minim berkontribusi terhadap
keterbelakangan ekonomi daerah pedesaan. Dalam kondisi prasarana dan sarana
transportasi yang minim, produk yang dihasilkan masyarakat daerah pedesaan
sulit untuk di angkut dan di pasarkan ke daerah lain.
c.Terbatasnya lapangan pekerjaan di pedesaan.
Indonesia sebagai negara
agraris sampai saat ini dapat di lihat dari besarnya jumlah penduduk yang masih
mengandalkan penghasilannya serta menggantungkan harapan hidupnya pada sektor
pertanian. Sampai saaat ini lapangan kerja yang tersedia di daerah pedesaan
masih di dominasi oleh sektor usaha bidang pertanian. Kegiatan usaha ekonomi
produktif di daerah pedesaan masih sangat terbatas ragam dan jumlahnya, yang
cenderung terpaku pada bidang pertanian (agribisnis).
Aktivitas usaha dan mata pencaharian utama masyarakat di daerah pedesaan
adalah usaha pengelolaan atau pemanfaatan sumber daya alam yang secara langsung
atau tidak langsung ada kaitannya dengan pertanian. Bukan berarti bahwa
lapangan kerja di luar sektor pertanian tidak ada, akan tetapi masih sangat
terbatas. Peluang usaha di sektor non-pertanian belum mendapat sentuhan yang
memadai dan belum berkembang dengan baik.
2.Masalah ekonomi
Jika di daerah perkotaan
geliat perekonomian begitu fenomenal dan fantastis. Sebaliknya, hal yang
berbeda terjadi di daerah pedesaan, dimana geliat perekonomian berjalan lambat dan hampir tidak
menggairahkan. Aktivitas produksi yang relatif kurang beragam dan cenderung
monoton pada sektor pertanian (dalam arti luas : perkebunan,pertanian tanaman
pangan,peternakan,kehutanan). Kalaupun ada aktivitas di luar sektor pertanian
jumlah dan ragamnya masih relatif sangat terbatas.
Meskipun penduduk di daerah pedesaan mayoritas bermata pencaharian sebagai
petani, namun tidak semua petani di daerah pedesaan memiliki lahan pertanian
yang memadai. Ironisnya, sebagian penduduk di daerah pedesaan yang malah tidak
memiliki lahaan pertanian garapan sendiri Mereka berstatus sebagai petani
penyewa, penggarap atau sebagai buruh pertanian. Petani penyewa adalah para
petani yang tidak memiliki lahan pertanian garapan milik sendiri melainkan
menyewa lahan pertanian milik orang lain. Petani penggarap adalah para petani
yang tidak memiliki lahan pertanian garapan milik sendiri melainkan menggarap
lahan pertanian milik orang lain dengan sistem bagi hasil atau lainnya. Buruh
tani adalah petani yang tidak memiliki pertanian garapan milik sendiri
melainkan orang lain dengan memperoleh upah atas pekerjaannya.
3.Masalah geografis
Di Indonesia mempunyai tingkat
kesuburan tanah yang berbeda di setiap wilayah. Tingkat kesuburan tanah juga
sangat berpengaruh dalam pembangunan desa, desa yang mempunyai keadaan tanah
yang subur cenderung akan mempengaruhi hasil tani yang akan di hasilkan.
Semakin baik dan banyak hasil tani yang di hasilkan oleh desa tersebut maka
akan sangat mempengaruhi dari pendapatan masyarakat itu sendiri. Semakin besar
pendapatan masyarakat maka pertumbuhan ekonomi di desa tersebut akan semakin
baik.
Letak wilayah desa juga sanagt mempengaruhi dari pembangunan desa itu
sendiri, Desa yang letak wilayahnya lebih strategis yang dalam hal ini dekat
dengan dengan peradaban kota akan berbeda dengan desa yang letaknya sulit di
jangkau. Desa yang letaknya sulit di jangkau akan cenderung akan mengalami
pembangunan ekonomi yang lambat. Hal ini disebabkan karena sulitnya akses
pemerintah dan dunia luar untuk menjangkaunya. Jadi letak desa yang stategis
juga sangat berpengaruh dalam pembangunan desa itu sendiri.
4.Masalah kesehatan di pedesaan terasa masih rendah, apabila ada sarana
tempat berobat, biasanya hanya puskesmas pembantu, dengan tenaga yang sangat
terbatas. Peran non medis lebih menonjol, karena dianggap lebih murah, dan di
percaya bahwa penyakit disebabkan oleh alam sekitar.
5.Masalah komunikasi, di pedesaan pada umumnya sarana komunikasi juga
minim, akibatnya warga desa akan kurang bisa berkembang karena sulit untuk
dapat mengakses informasi dari luar pedesaan.
6.Masalah sosial, Sebagian besar masyarakat desa bisa dikatakan belum
sejahtera karena berbagai keterbatasan diatas,apabila masyarakat desa di beri
akses seperti masyarakat kota, mereka juga bisa lebih sejahtera.
D. Solusi Dalam Menghadapi Kendala
atau Masalah Pembangunan Desa
Adapun solusi dalam upaya
mangatasi permasalahan pembangunan desa di antaranya adalah :
a.Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dengan
memperbaiki sarana pendidikan, mengadakan penyuluhan pendidikan terhadap
masyarakat agar terciptanya generasi penerus yang memiliki pengetahuan sehingga
dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
b.Ketersediaan prasarana dan sarana transportasi yang memadai akan
mendukung arus orang dan barang yang keluar dan masuk ke daerah pedesaan. Untuk
mendorong peningkatan dinamika masyarakat daerah pedesaan akan arus
transportasi orang dan barang keluar dan masuk dari dan ke daerah pedesaan, di
perlukan prasarana dan saran transportasi yang memadai. Karena salah satu
prasarana dan sarana pokok dan penting untuk membuka isolasi daerah pedesaan
dengan daerah lainnya adalah prasarana transportasi (seperti jalan
raya,jembatan,prasarana transportasi,laut,danau,sungai,dan udara), dan saran
transportasi (seperti mobil,sepeda motor,kapal laut,perahu mesin,pesawat udara
dan sebagainya).
c.Peran pemerintah (pusat dan daerah) dalam pembangunan desa di tempatkan
pada posisi yang tepat. Pemerintah diharapkan berperan dalam memberi
motivasi,stimulus,fasilitass,pembinaan,pengawasan,dan hal-hal yang bersifat
bantuan terhadap pembangunan desa dalam aspek fisik.
d.Keterlibatan masyarakat sangat diperlukan dalam pembangunan desa. Karena
proses pembangunan desa bukan hanya sebatas membangun prasaran dan sarana yang
diperlukan, tetapi proses pembangunan desa memerlukan waktu yang panjang,banyak
pengorbanan,dan bertalian dengan banyak pihak dalam masyarakat termasuk
masyarakat di daerah pedesaan. Proses pembangunan desa dimulai dari tahap
pengkajian,perencanaan,pelaksanaan,dan pemeliharaan.
Dalam menghadapi masalah
transportasi terutama jalan sangat minim sekali. Hal inilah yang menjadi faktor
utama kenapa masyarakat pedesaan cenderung miskin,karena keterbatasan informasi
dan komunikasi dengan daerah luar, untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari
diperlukan biaya yang cukup tinggi, sedangkan apabila ada hasil komoditas yang
harus dijual juga memerlukan biaya tinggi akibatnya komoditas dihargai dengan
harga yang sangat rendah. Apabila disediakan jalan maka harga komoditas yang
dimiliki masyarakat harganya akan naik yang akan menambah kekayaan masyarakat
pedesaan yang pada akhirnya akan lepas darikemiskinan.
Solusi yang bisa di tempuh dalam masalah ini adalah antara
pemerintah,masyarakat,dan swasta (pelaku usaha) perlu bersama-sama memecahkan
permasalahan ini mengingat besarnya dana yang digunakan untuk mengatasi
keterisolasian tersebut,yaitu dengan cara ;
a.Pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah, secara bersama-sama
memfokuskan dalam mengatasi permasalahan infrastuktur keterisolasian atau
maslah transportasi, karena masalah transportasi paling utama yang berkaitan
dengan kemiskinan di pedesaan.
b.Masyarakat desa bisa dengan cara bergotong royong membangun jalan guna
membuka keterislasian yang dikoordinir oleh emerintah setempat, mengingat
masyarakat mempunyai sumber daya berupa sifat kegotong royongan.
E. Pendidikan di Desa
Pendidikan adalah usaha
sadar untuk menyiapkan peserta didik melaluikegiatan bimbingan,pengajara dan /
latihan bagi perananya di masa yang akan datang (UU RI No.2 Tahun 1989, Bab I,
Pasal I). Pada rumusan ini terkandung empat hal yang perlu di garis bawahi dan
mendapat penjelasan lebih lanjut. Dengan “usaha sadar” dimaksudkan, bahwa
pendidikan diselenggarakan berdasarkan rencana yang matang,
mantap,jelas,lengkap,meyeluruh, berdasarkan pemikiran rasional objektif. Pendidikan
tidak diselenggarakan secara tak sengaja,atau bersifat insidental dan
seenaknya.
Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. ”Menyiapkan” diartikan
bahwa peserta didik pada hakikatnya belumsiap,tetapi perlu disiapkan dan sedang
menyiapkan dirinya sendiri. Hal ini menunjukkan pada proses yang berlangsung
sebelum peserta didik itu siap untuk terjun ke kancah kehidupan yang nyata.
Penyiapan ini dikaitkan dengan kedudukan peserta didik sebagai calon warga
negara yang baik, warga bangsa, dan calon pembentuk keluarga baru,serta
mengemban tugas dan pekerjaan kelak di kemudian hari.
Strategi pelaksanaan pendidikan di lakukan dalam bentuk kegiatan
bimbingan,pengajaran dan/atau latihan. Bimbingan pada hakikatnya adalah
pemberian bantuan,arahan,motivasi,nasihat,dan penyuluhan agar siswa mampu mengatasi,memecahkan maslah,menanggulangi
kesulitan sendiri. Pengajaran adalah bentuk kegiatan dimana terjalin hubungan
interaksi dalam proses belajar,dan mengajar antara tenaga kependidikan
(khususnya guru) dan peserta didik untuk mengembangkan perilaku sesuai denagn
tujuan pendidikan. Pelatihan prinsipnya adalah sama denagn pengajara, khusnya
untuk mengembangkan keterampilan tertentu. Produk yang dihasilakan oleh proses
pendidikan adalah berupa lulusan yang memiliki kemampuan melaksanakan
peranan-peranannya untuk masa yang akan datang.
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik
supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya serta
masyarakat .
Di Indonesia di kenal 3
jenis pendidikan,yaitu
1. Pendidikan formal yaitu jalur pendidikana yang terstruktur dan
berjenjang yang terdiri atas pendidiakn anak usia dini,pendidiakn
dasar,pendidikan menengah,dan pendidikan tinggi.
2. Pendidikan informal yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang
berbentukkegiatn belajar secar mandiri.
3. Pendidikan nonformal yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal
yang dapat dilaksanakan secara terstuktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal
meliputi pendidikan kecakpan hidup,pendiidkan anak usia dini,pendidikan
kepemudaan,pendidikan pemberdayaan perempuan,pendidikan keaksaraan,pendidikan
keterampilan dan pelatihan,pendidiakn kestaraan, serta pendidikan lain yang
ditujukan untuk mengembangkan kemampuan pserta didik.
Mutu pendidikan dilakukan
melalui peningkatan pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem
evaluasi,perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar,
serta pelatihan bagi guru dan tenaga pendidik lainnya.
Namun bagaimana dengan
keadaan pendidikan di daerah pedesaan atau daerah terpencil ? apakah sesuai
dengan kebijakan yang di tentukan oleh pemerintah ?
Malah pendidikan di daerah pedesaan dan daerah terpencil telah lama
disadari namun, dengan dalih keterbatasan dana dan berbagai peraturan berlaku
selalu dijadikan alasan untuk menunda pemecahan masalah tersebut. Demikian pula
dengan sulitnya membangun sarana pendidikan standar karena kesulitan komunikasi
atau langkahnya alat-alat bantu proses belajar mengajar. Begitu pula tuntutan
system pendidikan yang standar mengenai jenjang pendidikan serta kurikulum
nasional menghambat daerah terpencil u tuk mengejar ketertinggalan.
Untuk itu perlu dilakukan
dengan cara :
1. Pengadaan dan penempatan guru.
2. Profesionalisme guru (Peningkatan kulaitas dan kemampuan guru).
3. Melaksanakan MBS (model MBS yang diterapkan di indonesia adalah
manejemen peningkatan mutu berbasis sekolah).
Masayarakat yang berada di
pedesaan umunya memiliki pendidikan yang minim. Masyarakat yang umumnya
berpendiidkan rendah lebih berpotensi menjadi masyarakat miskin jika tidak bisa
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Pendidikan memang tidak menjadi
prioritas masyarakat miskin pedesaan,belum lagi akses pendidikan yang masih
sangat terbatas. Pendiidkan memegang peran vital dalam mengarahkan individu dan
sistem sebagai solusi permasalahan pedesaaan secara utuh. Berbagai bentuk
progaram pemberdayaan masyaraat yang diselenggarakan kerap terkendala, walaupun
banyak sekali upaya pemerintah namun secra keseluruhan tidak terlaksana secara
tuntas dan merata.
BAB III
METODOLOGI
A.Metode Penelitian
a.Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Sidokerto
Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabuapaten Lampung Tengah dengan mendatangi kepala
desa yang akan di ambil datanya guna untuk keperluan keabsahan data. Dalam
penelitian ini kami menganalisis tentang kondisi situasi serta aktivitas
kehidupan masyarakat Desa Sidokerto. Waktu pelaksanaan observasi lapangan ini
pada hari sabtu, 7 Mei 2016 pukul 10.30 WIB.
b.Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan
menggunakan metode deskriptif yang biasanya disebut penelitian Taksonomik yaitu
metode penelitian yang bertujuan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai
sutau fenomena atau kenyataan sosial denagn jjalan mendeskripsikan sejumlah
variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang di teliti.
c.Wawancara atau interview
Interview yaitu pengumpulan data yang di lakukan
dengan tanya jawab pada yang bersangkutan tentang masalah yang akan di bahas
untuk menjabarkan data yang di perlukan atau percakapan dengan maksud untuk
mengkontruksi mengenai orang,kejadian,kegiatan,organisasi,motivasi,perasaan dan
sebagainya, yang di lakukan dengan dua pihak, yaitu pewancara yang mengajukan
pertanyaan dengan yang di wawancarai. Dalam hal ini peneliti menggunakan
wawancara mendalam yaitu suatu cara menguompulkan data atau informasi dengan
cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran
lengkap tentang topik yang di teliti.
d.Observasi
Observasi adalah suatu tehnik pengumpulan data
dengan melalui suatu pengamatan terhadap obyek yang di telitii. Dalam
penelitian ini yang di gunakan untuk pengambilan data adalah menggunakan tehnik
observasi langsung , yaitu peneliti secara langsung dengan ke tempat yang di
inginkan dan mengamati apa yang ada di tempat tersebut untuk mendapatkan data.
Observasi dapt di lakukan dengan menggunakan panca indera, yaitu
penglihatan,penciuman,pendengaran,peraba,dan pengecap. Peneliti dalam hal ini
sebagai orang asing yang berada di lingkunagn tertentu dan berperan netral
denagn sepengetahuan obyek penelitian.
e.Dokumentasi
Dokumentasi adalah proses yang di lakukan secara
sistematis mulai dari pengumpulan data yang menghasilkan kumpulan dokumen yang
tujuannya adalah untuk memperoleh dokumen yang di butuhkan berupa keterangan
dan hal-hal yang membuktikan adanya suatu kegiatan yang di dokumentasikan.
B.Sampel Penelitian
Saya melakukan observasi desa sidokerto Kecamatan
Bumi Ratu Nuban Kabuapaten Lampung Tengah dengan sampel penelitian yaitu kepala Desa Sidoketo Bapak Sofwan dan
istrinya Ibu Iswati.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.Kondisi Fisik Wilayah Desa
Sidekerto
Kondisi fisik wilayah Desa Sidokerto Kecamatan
Bumi Ratu Nuban Kabuapaten Lampung Tengah termasuk mempunyai kondisi fisik
tanah yang subur, bisa dilihat dari kegiatan masyarakat desa tersebut.
Mayoritas penduduk atau masyarakat Desa Sidokerto masih mengandalkan pada
sektor pertanian atau agraris. Walaupun pekerjaan lainnya sudah mulai beragam
namun sektor agraris atau pertanian masih
menjadi hal yang pokok atau utama dalam kehidupan masyarakat.
Rata-rata pekerjaan masyarakat Desa Sidokerto sudah mulai berkembang dan
lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Walaupun pertanian maasih menjadi
faktor utama dan yang di utamakan tetapi rata-rata masyarakatnya sudah
mempunyai pekerjaan sambilan selain dalam bidang pertanian seperti
berdagang,berternak,menjadi sopir truk,tukang,bekerja di pabrik,atau menjemur
onggok (sisa ubi). Namun,pekerjaan tersebut bukan merupakan pekerjaan yang di
andalkan.
Pekerjaan tersebut di
lakukan karena masyarakat sudah mulai menyadari akan kemajuan dan perkembangan
serta meningkatnya biaya kehidupan di masa yang akan datang. Itulah perlunya
masyarakat atau penduduk desa tersebut memerlukan penghasilan tambahan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk memenuhi kebutuan yang setiap harinya
terus meningkat. Masyarakat Desa Sidokerto sudah bisa menerima akan perubahan
dan perkembangan pengetahuan serta teknologi.
Di Desa Sidokerto juga sudah berdiri
pabrik singkong yang lumayan besar,sehingga kemajuan masyarakat dan
perkembangan masyarakatnya sudah mulai terlihat. Dengan adanya pabrik tersebut
sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan serta penghasilan
tambahan untuk pemenuhan kebutuhannnya. Masyarakat Desa Sidokerto sudah tidak
terpaku akan adat namun masih percaya akan adat istiadat yang ada. Walaupun
masih ada yang memgang teguh adat serta tradisi namun itu sangat jarang dan
hanya beberapa orang saja seperti sesepuh dan tetua zaman dahulu.Namun juga
masih banyak mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.
Masyarakat Desa Sidokerto rata-rata
cenderung bisa menerima perubahan denagn baik. Terlihat dari kehidupannya yang
cukup mengikuti mode dan tren masa kini. Bisa terlihat dari perabotan
rumah,desain atau bentuk rumah,model pakaian,serta alat-alat teknologi lainnya
yang di gunakan seperti traktor,telephon genggam,tv,vcd,dan sebagainya.
Masyarakat Desa Sidokerto
mayoritas beragama islam dan minoritas beragama non-islam seperti kristen dan
khatolik serta hindu itu terlihat dari pendopo-pendopo di depan rumah. Namun
masyarakat desanya masih berbaur menjadi satu serta masih mengedepankan gotong
royong serta kekeluargaan. Masayarkat desa masih mempunyai sikap toleransi
serta menghargai satu dengan yang lainnya. Tidak enggan untuk membantu walau
tidak sama suku dan agamanya. Di Desa Sidokerto terdapat suku jawa,sunda,dan
lampung. Penduuduk Desa Sidokerto pun cukup padat
B. Pendidikan Desa Sidokerto
Di Desa Sidokerto sudah mulai berkembang
pengetahuan serta kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi kehidupannya.
Masyarakat telah mengambil banyak pengalaman dari pendidikan yang rendah serta
akibatnya terhadap kehidupan serta perkembangan masyarakat itu sendiri.
Mayoritas para orangtua sudah menyadari begitu pentinnya pendidikan bagi
anak-anaknya yang sekaligus menjadi penerus bangsa ini, mereka juga
mengharapkan kehidupan yang lebih baik untuk anak-anaknya dibandingkan dengan
orangtuanya. Penghasilan yang lebih tinggi,pekerjaan yang bagus juga di
idam-idamkan oleh para orangtua kepada anaknya. Sehingga mayoritas para
orangtua sudah memikirkan pendidikan bagi anak-anaknya itu sangat penting badi
kehidupan di masa yang akan datang.
Di Desa Sidokerto
rata-rata mengenyam pendidikan sampai jenjang SMA dan banyak juga yang lanjut
ke Perguruan Tinggi. Pada masa sekarang ini pemikiran tentang sebuah pendidikan
sudah menjadi prioritas masyarakat Desa Sidokerto. Di Desa Sidokerto hampir
tidak ada anak yang putus sekolah dan tidak bisa mengenyam pendidiakn. Namun,
tidak jarang ditemukan anak yang putus sekolah karena dirinya sendiri. Faktor
biaya dan sarana serta prasarana sekolah sekarang bukan menjadi faktor utama
bagi perkembangan pendidikan di Desa Sidokerto. Terkadang anak lebih suka
memilih apa yang dia ingin lakukan dan sudah mempunyai gambaran akan sesuatu
yang ingin ia lakukan di masa depan. Terkadang dukungan orangtua juga tidak
bisa mengalahkan apa yang dia inginkan.
Namun, perkembangan
pendidikan di Desa Sidokerto cukup pesat. Sudah banyak sekolah-sekolah yang di
dirikan di Desa Sidokerto, ini merupakan salah satu perubahan ke arah yang
lebih baik di bandingkan dengan dahulu. SD dan SMP sudah di dirikan di Desa
Sidokerto, tetapi untuk SMA masih belum ada. Oleh karena itu, perkembangan
pengetahuan serta teknologi sudah dapat diterima walaupun tidak secepat
perkembangnan di kota. Tetapi, perkembangan ini memperlihatkan bahwa keseriusan
pemerintah desa,masyarakat desa serta pemerintah pusat akan perkembangan
pendidikan di desa.
C. Pembangunan Desa Sidokerto
Sebenarnya pembangunan di Desa Sidokerto sudah terencana dan
dilaksanakan. Menurut pengamatan saya, desa tersebut sudah mengalami banyak
pembangunan seperti rumah bidan, sekolah-sekolah, irigasi, jalan raya, dan
balai kampung yang belum lama di bangun. Namun, dalam hal ini juga perlu di
perlukan kerjasama masyarakat untuk merawat pembangunan yang sudah di bangun
oleh pemerintah.
Dalam pembagunan seperti
jalan pemerintah desa harus mngajukan proposal atau surat-surat untuk meminta
persetujuan pemerintahan yang lebih tinggi seperti pemerintah daerah dan
pemerintah pusat. Saat proposal sudah di setujui maka dana untuk pembangunan
sudah di berikan kepada aparatur desa.
Pembangunan Desa Sidokerto sudah cukup maju dan mulia berkembang dengan
baik. Pembangunan merupakan salah satu program dari pemerintah namun dalam
proses pelaksanaannya masyarakat juga harus ikut serta dan berpartisipasi aktif
dalam pembangunan-pembangunan apa saja yang ada di dalam desanya. Dalam proses
pelaksanaan pembangunan desa pun terkadang masih ada dana swadaya dari
masyarakat yang di gunakan dan di libatkan dalam pembangunan desanya. Namun
tujuan dari di ambilnya dana tersebut nantinya akan kembali di berikan dan di
manfaatkan bagi masyarakat dalam bentuk sarana dan prasaran contohnya tempat
ibadah.
D. Kendala yang Di Hadapi Dalam
Pembangunan Desa Sidokerto
Walaupun di Desa Sidokerto perkembangan
pembangunannya sudah terlihat lebih baik namun masih banyak sekali kendala atau
masalah yang di hadapi dalam pembangunan desanya baik dari pemerintah pusat,
pemerintah desanya maupun masyarakatnya.
Masalah-masalah yang ada dalam pembangunan Desa Sidokerto, antara lain :
a. Lambatnya dana pembangunan desa
Sebenarnya dana untuk
pemabangunan desa sudah di siapkan, karena pembangunan desa merupakan salah
satu program pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat. Namun, dana yang di
berikan untuk sampai ke tangan pemerintah desa sangat lambat. Itu sebabnya
banyak pembangunan desa yang kurang di tangani dengaan baik.
b. Kurangnya kecakapan pemerintah desa
Saat dana pemerintah sudah
turun namun terkadang penanganan dari pemerintah desa masih lambat. Sehingga
pembangunan desa pun juga bergerak lambat.
c. Ketidakjujuran
Terkadang dana yang di
peroleh tidak sesuai dengan apa yang di hasilkan. Banyak sekali oknum-oknum
yang tidakjujur dalam melaksanakan tugasnya baik itu dari pemerintah
pusat,pemerintah daerah maupun pemerintah desa.
d. Kurangnya partisipasi masyarakat desa
Terkadang tidak sedikit
masyarakat yang kurang berpartisipasi dalam pembangunan desanya. Oleh sebab itu
masyarakat kurang mengetahui program-program yang ada di dalam desanya.
e. Kurangnya perhatian masyarakat desa
Sifat acuh dan pendidikan
yang rendah merupakan salah satu faktor kenapa masyarakat tidak memperhatikan
pembangunan desanya. Karena tidak sedikit masyarakat yang berfikir bahwa
pembangunan desanya tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya. Kurangnya
informasi juga menyebabkan masyarakat tidak terlalu peduli dengan pembangunan
di desanya.
E. Solusi Dalam Menghadapi
Pembangunan desa
Untuk mengahadapi kendala atau masalah yang di
hadapi dalam pembangunan Desa Sidokerto di perlukan beberapa solusi,
diantaranya :
a. Pemberian informasi kepada masyarakat bahwa pemabngunan desa merupakan
salah satu program dari pemerintah yang harus di jalankan demi kemajuan desa
tersebut.
b. Mengajak masyarakat agar ikut berpartisipasi sktif dalam pemabngunan
desa sehingga masyarakat bisa mengerti rencana pembangunan desanya.
c. Saat masyarakat sudah ikut berpartisipasi dan peduli dalm pelaksanaan
pembangunan di desanya maka oknum-oknum yang tidak jujur dalam bekerja akan di
ketahui oleh masyarakat.
d. Kesadaran diri masyarakat bahwa pembangunan desa tidak hanya di jalankan
oleh pemerintah saja tetapi masyarakat juga mempunyai peran penting dalam
pelaksanaan pembangunan desanya.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Dari hasil observasi yang saya lakukan dapat di
simpulkan bahwa Desa Sidokerto, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampun tengah sudah
mengalami perubahan dan perkembangan kearah yang lebih baik. Walaupun masih
mengutamakan pada sektor agraris namun masyarakatnya sudah menyadari bahwa
pekerjaan lainnya juga penting. Pendidikan serta pembangunan desanya juga sudah
berkembang. Jadi, tidak semua desa hanya mengandalkan sektor pertanian dan
pendidikan yang rendah serta pembangunan yang lambat. Ini juga merupakan salah
satu bukti bahwa pemerintah pusat juga peduli terhadap perubahn dan
perkembangan desa.
Menurut
saya dan berdasarkan hasil di lapangan berdasarkan tingkat pembangunan dan
kemampuan mengembangkan potensi yang dimilikinya Desa Sidokerto sudah termasuk
menjadi desa swakarya. Karena produktivitas masyarakat dan saran prasarana
sudah mulai meningkat,dan masyarakatnya yang sudah mulai terlepas dari adat.
B.SARAN
Dalam pelaksanaan
pembangunan desa sangat di perlukan partisipasi aktif masyarakat desa, bukan
hanya pemerintah saja. Pada proses pembangunan desa di mulai dari tahap
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan. Seyogyanya pada semua
tahapan pembangunan desa ini terjadi keterlibatan partisipasi aktif masyarakat
daerah pedesaan. Maka pembangunan desa akan berjalan dan berkembang dengan
sangat baik. Namun, dalam pelaksanaan pembangunna desa juga di perlukan
kesadaran diri dan kejujuran dalam proses pembangunan desa sehingga pembangunan
desa bisa merata dan di rasakan oleh seluruh daerah pedesaan di indonesia.
DAFTAR
RUJUKAN
Https://www.materibelajar.id/2015/12inilah-beberapa -definisi-pembangunan.
LAMPIRAN
Saat observasi dan wawancara ibu kepala desa (Desa Sidokerto Kecamatan Bumi
Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah).
Balai kampung Desa Sidokerto
Balai kampung Desa Sidokerto yang baru
Pabrik singkong
yang berada di Desa Sidokerto
Padi masyarakat Desa Sidokerto yang sudah menguning dan siap untuk di panen
Padi masyarakat Desa Sidokerto yang sudah mulai menguning dan hanya
menunggu beberapa hari lagi untuk siap di panen
Ini merupakan salah satubukti bahwa pekerjaan
masyarakat Desa Sidokerto sudah mulai berkembang
Irigasi sawah
Jembatan pembangunan untuk menghubungkan desa sidokerto dengan desa
tetangga
Jalan desa Sidokerto
Kebun singkong masyarakat desa Sidokerto
Komentar
Posting Komentar